Deskripsi Relativisme Kognitif Dalam Ranah Etika
Relativisme kognitif adalah pandangan yang menekankan relativitas kebenaran secara umum. Ia menekankan bahwa tidak ada kebenaran universal atau pengetahuan tentang dunia. Dunia hanyalah tunduk pada berbagai penafsiran, karena ia tidak mempunyai sifat intrinsik dan tidak ada seperangkat norma epistemik yang secara metafisis lebih istimewa daripada yang lain. Mengenai sejarah relativisme kognitif, L. P. Pojman menulis:
Tokoh Sofis Yunani, Protagoras, orang pertama dalam sejarah yang menganut pandangan semacam itu, mengatakan “manusia adalah ukuran segala sesuatu: ukuran segala sesuatu secara apa adanya, dan ukuran sesuatu yang bukan sebagaimana adanya.” Nelson Goodman, Hilary Putnam, dan Richard Rorty adalah para filsuf kontemporer yang menganut beberapa versi relativisme. Rorty misalnya, mengatakan bahwa “‘kebenaran objektif’ tak lain hanyalah gagasan terbaik yang kita miliki mengenaik cara menjelaskan apa yang tengah terjadi” (Pojman, 1996, hlm. 690).
Uraian selayang-pandang mengenai literatur topik ini menyatakan bahwa pada abad ke-19 dan terlebih lagi pada abad ke-20, jumlah filsuf yang menganut relativisme kognitif bertambah. Mereka memiliki kesadaran yang lebih baik tentang keragaman budaya, moral, dan pandangan-dunia, mempertimbangkan “Revolusi Kopernikan” versi Kant secara lebih serius (dan menarik semua implikasinya), dan mengkritik filsafat sains yang positif, yang dianggap sebagai faktor penting yang memberi kontribusi terhadap perkembangan relativisme kognitif pada filsafat kontemporer. Akan tetapi, seperti yang akan saya jelaskan kemudian dalam kajian tentang sejarah relativisme etika, kebanyakan filsuf selalu menghadapi persoalan serius dalam mempertahankan relativisme. Apalagi pada paruh kedua abad ke-20, dukungan terhadap relativisme mulai merosot.
Meski pun topik buku ini adalah relativisme etika, namun akan ditelaah lebih jauh relativisme kognitif pada pembahasan saya mengenai konsep kebenaran relatif. Kritik khas terhadap relativisme kognitif adalah bahwa ia dengan sendirinya terbantah, sebab ia menampilkan berbagai pernyataannya secara universal benar, dan bukan relatif semata.
Saya sadur deskripsi Relativisme Kognitif menurut Mohammad A. Shomali dalam bukunya Relativisme Etika.
Tags: dunia, Etika, kognitif, kontemporer, relativisme, universal
april……berat nih postingannya…gw dah pusing gara2 lembur ampe jam 2 pagi nih….
fuuhh…met malam..eh salah..met dini hari hehh
huwaaaattt? ga pertamax lageee?
is lu posting jam brapa sih?
hm…. ga dapet intinya dari postingan ini. pake contoh dooong
ini blog ada orangnnya ga siiiiiihh? SPADAAAAAA… helllowww…. kok ada tamu ga disuguhin makanan??? :p
halow kak sya….kakakakakkakak!!!
ya udah mas april, di tunggu bedah nya selanjutnya…. 🙂
abot timen rek…. muyumet aku…mas…. mampir ae yo…
2 hari ga BW
badan rasanya jadi gatal deh
pusiiiiiiiing ❓
pusing moco filsafat…..
Facebook
Twitter
Artikel Filsafat Terbaru
Artikel Manajemen Terbaru